Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berulang kali memuji hamba-hamba-Nya yang bersedekah, menghubungkan tindakan ini dengan keberkahan, rahmat, dan pahala besar. Namun, sedekah tidak selalu diterima oleh Allah SWT. Ada beberapa kondisi dan perbuatan yang bisa menghalangi sedekah kita dari diterima dan mendapatkan ridho-Nya. Untuk itu, penting bagi kita sebagai umat Muslim untuk memahami apa saja penyebab sedekah kita tidak diterima oleh Allah, sehingga kita dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.
Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai faktor yang menyebabkan sedekah tidak diterima oleh Allah, didasarkan pada dalil Al-Qur’an, hadis, serta pandangan ulama.
1. Sedekah dengan Riya’ (Pamer)
Salah satu penyebab terbesar sedekah tidak diterima oleh Allah adalah riya’ atau pamer. Riya’ adalah perbuatan melakukan amal kebaikan dengan tujuan ingin dilihat atau dipuji oleh orang lain. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan dengan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…” (QS. Al-Baqarah: 264).
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa sedekah yang disertai dengan niat pamer atau mencari pujian dari manusia, bukannya karena Allah SWT, tidak akan diterima. Niat adalah elemen kunci dalam ibadah, termasuk sedekah. Jika niat kita salah, maka amal kita juga akan rusak.
2. Sedekah dengan Harta Haram
Penyebab lainnya sedekah tidak diterima adalah jika sedekah tersebut diberikan dari harta yang haram. Dalam Islam, harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, seperti hasil mencuri, merampok, korupsi, atau riba, akan menjadi penghalang diterimanya sedekah. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim).
Hadis ini mengajarkan bahwa Allah hanya menerima sedekah yang berasal dari sumber yang halal. Bahkan, meskipun kita bersedekah dalam jumlah besar, jika harta tersebut diperoleh dari cara yang haram, maka sedekah tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT.
3. Menyakiti Hati Penerima Sedekah
Sedekah tidak diterima jika disertai dengan tindakan atau ucapan yang menyakiti hati penerima. Allah SWT dengan tegas melarang perbuatan ini dalam firman-Nya:
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 262).
Menghina atau merendahkan orang yang menerima sedekah merupakan tindakan yang sangat dibenci oleh Allah. Perbuatan ini dapat menghapus pahala sedekah, karena Allah menginginkan agar kita membantu sesama dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang, bukan dengan kesombongan atau merasa lebih tinggi.
4. Sedekah dengan Tujuan Balasan Dunia
Beberapa orang bersedekah dengan niat ingin mendapatkan balasan duniawi, seperti popularitas, keuntungan materi, atau keuntungan pribadi lainnya. Sedekah yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan sesuatu di dunia akan menyebabkan sedekah tersebut tidak diterima oleh Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (pahala) di akhirat, kecuali neraka.” (QS. Hud: 15-16).
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang beramal hanya demi keuntungan duniawi akan mendapatkan balasan tersebut di dunia, namun tidak akan mendapatkan pahala di akhirat. Oleh karena itu, niat dalam bersedekah harus tulus semata-mata mencari ridho Allah dan balasan di akhirat, bukan sekedar keuntungan materi di dunia.
Baca juga : 12 langkah praktis mengatur keuangan islami dalam rumah tangga di tengah kenaikan harga harga
5. Tidak Ikhlas dalam Bersedekah
Keikhlasan adalah syarat utama diterimanya setiap amal dalam Islam, termasuk sedekah. Tanpa keikhlasan, amal kita akan sia-sia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan (juga) agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Keikhlasan dalam sedekah berarti memberikan dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan pujian, balasan, atau pengakuan dari orang lain. Sedekah yang diberikan dengan niat yang tidak tulus, semata-mata untuk keuntungan pribadi, tidak akan diterima oleh Allah SWT.
6. Mengharap Pujian dari Orang Lain
Jika kita bersedekah dengan tujuan mendapatkan pujian dari orang lain, sedekah kita tidak akan diterima. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa di hari kiamat, ada tiga golongan manusia yang pertama kali akan dipanggil dan diadili, salah satunya adalah orang yang bersedekah karena ingin dipuji. Mereka akan dipanggil dan dikatakan, “Kamu bersedekah agar dikatakan dermawan, dan itu telah dikatakan.”
Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah yang tidak didasari niat ikhlas untuk Allah, tetapi untuk mendapatkan pujian manusia, akan menyebabkan kita tidak mendapat pahala di akhirat.
7. Sedekah Hanya Saat Ingin Dilihat
Ada orang yang hanya bersedekah ketika ada orang lain yang melihatnya. Dalam Islam, sikap seperti ini sangat dikecam karena menunjukkan niat yang tidak tulus. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sedekah terbaik adalah yang diberikan secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui orang lain. Ini dijelaskan dalam sebuah hadis:
“Sedekah yang paling utama adalah yang diberikan oleh tangan kanan tanpa diketahui oleh tangan kiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedekah yang dilakukan dengan niat hanya ketika ada orang yang melihat, dan mengabaikannya ketika sendirian, tidak memiliki keutamaan dan bahkan bisa menjadi sebab sedekah tersebut tidak diterima oleh Allah SWT.
Baca juga : Keajaiban sedekah makanan
8. Menyedekahkan Barang yang Buruk atau Tidak Layak
Allah memerintahkan kita untuk bersedekah dengan harta yang baik, bukan dengan barang yang sudah tidak berguna atau tidak layak pakai. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memejamkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah: 267).
Ayat ini memperingatkan kita agar tidak bersedekah dengan barang-barang yang kita sendiri tidak mau gunakan atau konsumsi. Bersedekah dengan sesuatu yang buruk atau tidak layak akan mengurangi nilai sedekah kita di hadapan Allah SWT.
9. Meremehkan Penerima Sedekah
Meremehkan orang yang menerima sedekah, baik melalui ucapan maupun tindakan, dapat menghapus pahala sedekah. Allah SWT sangat menekankan sikap rendah hati dan kasih sayang dalam setiap amal perbuatan kita, termasuk sedekah. Ketika kita merendahkan atau mempermalukan penerima sedekah, hal ini menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap sesama manusia.
10. Mengandalkan Sedekah Sebagai Jalan Pasti Masuk Surga
Meskipun sedekah merupakan amalan yang sangat mulia, mengandalkan sedekah sebagai satu-satunya jalan untuk masuk surga tanpa memperbaiki amal ibadah lainnya dapat menjadi penyebab sedekah kita tidak diterima. Islam mengajarkan keseimbangan dalam beribadah, di mana selain bersedekah, kita juga diwajibkan menjalankan ibadah wajib lainnya seperti shalat, puasa, dan berbuat baik kepada sesama.