Muhammad Ridwan Alumni pertama Pesantren Nahwanur meraih gelar Lc
Muhammad Ridwan adalah santri angkatan pertama PPQ Nahwanur, tahun. Waktu itu hanya ada 3 santri, dan hanya Ridwan biasa ia dipanggil yang bertahan dan bisa menyelesaikan pendidikan di Pesantren selama 6 tahun. Ia diterima dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di LIPA Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya Ridwan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Arruhama di Cilodong Depok, Jawa Barat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) (bahasa Arab: معهد العلوم الإسلامية والعربية في إندونيسيا; Transliterasi: Ma’had al-ʻulumi al-Islamiyyah wal ‘arabiyah fi Indunisia; bahasa Inggris: Islamic and Arabic College of Indonesia) adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. LIPIA didirikan pada tahun 1980 untuk memberikan pendidikan dengan konsentrasi dalam bahasa Arab dan agama Islam untuk siswa Indonesia dengan keputusan dari Mahkamah Kerajaan Arab Saudi, No. 5/N/26710. LIPIA saat ini (2023) berlokasi di 4 (empat) tempat: Kampus LIPIA Jakarta, Kampus LIPIA Banda Aceh, Kampus LIPIA Medan dan Kampus LIPIA Surabaya. Semua perkuliahan yang diajarkan di LIPIA disampaikan dalam bahasa Arab dan sekitar 80–90 persen pengajarnya berasal dari Arab Saudi. Lembaga memiliki standar penerimaan yang sangat tinggi, di mana hanya 200 siswa yang diterima dari 2000 pelamar. Begitu mereka diterima, mereka tidak perlu membayar uang sekolah, bahkan mereka dibayar tunjangan. 200 siswa lulus dari perguruan tinggi setiap tahun. Baca Juga : Ternyata ini manfaat membayar zakat melalui lembaga zakat Perguruan tinggi ini mengajarkan manhaj salaf. Banyak alumni kemudian menjadi dai atau guru. Beberapa tokoh yang pernah belajar di LIPIA adalah Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat 2008–2018), Anis Mata (Wakil Ketua DPR RI, 2009 – 2013), Mohammad Idris (Wali Kota Depok sejak 2016), ustadz Asrorun Ni’am Sholeh (Komisi Fatwa MUI Pusat), Kyai Muhammad Cholil Nafis (Sekretaris Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat 2015-2020), Ustadz Budiansyah (Pakar Nahwu asal Indonesia, saat LIPIA masih LBPA), ustadz Muslih Abdul Karim (Pengasuh Pesantren Baitul Qur’an, Doktor bidang Tafsir), ustadz Muhammad Nuzul Dzikri (Da’i), ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Da’i, Pembina Ponpes Minhajus Sunnah Bogor), ustadz Erwandi Tarmizi (Pakar Muamalat Kontemporer), Ustadz Nizar Sa’ad Jabal (Direktur Ma’had Al-Irsyad Al-Islamiy Tengaran Salatiga), Ustadz Agus Hasan Bashori (Mudir Ma’had ’Ali al-Aimmah Malang, doktor bidang Pendidikan Islam) dan masih banyak lagi yang tersebar di berbagai bidang. Tahun ini Ridwan sudah diwisuda dan resmi bergelar Lc, tidak bisa membayangkan bisa sampai pada titik ini, bisa meraih gelar SI, berkah ketekukan dan kerja keras serta doa orang tua, asatidz dan juga dukungan manajemen Yayasan Nahwanur juga para muzaki yang telah mendonasikan hartanya dan semoga ilmunya bisa bermanfaat untuk agama dan bangsa Indonesia.