April 2024

Ibadah Qurban tiap tahun atau cukup sekali seumur hidup

Ibadah Qurban harus setiap tahun atau sekali seumur hidup? Di desa kami, ketika kami ajak untuk berqurban, maka biasa yang ia ucapkan, “Saya sudah pernah berqurban.” Ada pula yang berkata, “Saya sudah berqurban tahun lalu.” Yang perlu diketahui bahwa para ulama memberikan syarat dalam berqurban adalah muslim, mampu (berkecukupan), sudah baligh (dewasa) dan berakal. Walaupun memang tidak diwajibkan untuk berqurban, namun baiknya setiap tahun tetap berqurban apalagi mampu, kaya atau berkecukupan. Hukum berqurban yang tepat memang sunnah (dianjurkan) menurut kebanyakan ulama. Imam Nawawi dalam Al Minhaj (3: 325) berkata, “Qurban itu tidak wajib kecuali bagi yang mewajibkan dirinya untuk berqurban (contoh: nadzar).” Dalam Al Majmu’ (8: 216), Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menurut madzhab Syafi’i dan madzhab mayoritas ulama, hukum qurban adalah sunnah muakkad bagi yang mudah (punya kelapangan rezeki) untuk melakukannya dan itu tidak wajib.” Di kitab lainnya, Imam Nawawi mengatakan, “Para ulama berselisih pendapat mengenai wajibnya qurban bagi orang yang memiliki kelapangan rezeki. Menurut mayoritas ulama, hukum berqurban adalah sunnah. Jika seseorang meninggalkannya tanpa udzur (tidak berdosa), ia tidaklah berdosa dan tidak ada qadha’ (tidak perlu mengganti).” (Syarh Shahih Muslim, 13: 110) Artinya, apa yang dikatakan Imam Nawawi bahwa siapa yang punya kemampuan (kelapangan rezeki) setiap tahun untuk berqurban tetaplah berqurban. Baca Juga : Hukum Menunda Membayar Zakat Nasehat untuk Berqurban Jangan sampai enggan berqurban karena takut harta berkurang. Jangan sampai enggan berqurban karena khawatir akan kurang modal usaha. Jangan sampai enggan berqurban karena khawatir tidak bisa hidupi lagi keluarga. Justru dengan berqurban harta semakin berkah, usaha semakin dimudahkan, segala kesulitan terangkat, lebih-lebih kesukaran di akhirat. Juga terbukti, berqurban dan bersedekah tidak pernah menjadikan orang itu miskin. Atau ada yang pernah lihat ada orang yang jatuh bangkrut dan miskin gara2 ikut qurban? Justru yang pelit dengan hartanya yang biasa merugi dan jatuh pailit. Noted: Tetap dasari semuanya ikhlas meraih ridha Allah. Ingatlah yang Allah janjikan, وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). Ingatlah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan, مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558) Hanya Allah yang memberi taufik. Tunaikan Qurban anda di Lazisnur, Qurban akan disalurkan untuk pesantren pelosok negeri Caranya KLIK DISINI Sumber : Rumaysho

4 Ciri orang yang sukses menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

4 Ciri Orang yang Sukses dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang paling dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan suci ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal ibadah mereka. Namun, menjalankan ibadah puasa bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, keteguhan, dan komitmen yang tinggi untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna. Namun, pada kenyataannya tak semua umat muslim bisa mendapatkan limpahan pahala dari Allah swt bahkan sekalipun ia telah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hal ini seperti tertuang dalam sabda Rasulullah yang berbunyi: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad) Lalu, siapakah yang berhak mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT? Jawabannya adalah umat muslim yang bertakwa yang mampu meraihnya. Hal ini sebagaimana tertulis dalam QS Al-Baqarah Ayat 183 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Puasa Ramadan selama satu bulan penuh ibarat ujian bagi umat muslim. Barang siapa yang berhasil menjalaninya maka ia akan mendapat kemenangan. Ada beberapa ciri khas yang menunjukkan seseorang berhasil menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan baik. Berikut ini adalah empat ciri orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Baca Juga : Apa itu fidyah, syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya Kesadaran Spiritual yang Tinggi Orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan biasanya memiliki kesadaran spiritual yang tinggi. Mereka memahami bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Kesadaran spiritual ini mendorong mereka untuk selalu ingat dan mengingat Allah dalam setiap langkah dan tindakan mereka selama bulan Ramadhan. Kesadaran spiritual ini juga membuat mereka lebih mudah merasakan kehadiran Allah dalam hidup mereka. Mereka lebih tekun dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tahajjud, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Dengan kesadaran spiritual yang tinggi, mereka dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan khusyu. Disiplin dan Keteguhan Orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga biasanya memiliki tingkat disiplin dan keteguhan yang tinggi. Mereka mampu menahan diri dari segala godaan yang dapat mengurangi pahala puasa mereka, seperti godaan untuk makan atau minum secara sembunyi-sembunyi, atau godaan untuk meninggalkan shalat tarawih. Disiplin ini juga tercermin dalam kebiasaan sehari-hari mereka. Mereka bangun tepat waktu untuk sahur, mengatur jadwal berbuka puasa dengan tepat, dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Keteguhan mereka dalam menjalankan ibadah puasa membuat mereka mampu mengatasi segala rintangan dan hambatan yang mungkin muncul selama bulan Ramadhan. Kebaikan dan Kemurahan Hati Orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga biasanya memiliki hati yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Mereka lebih sadar tentang kebutuhan orang lain, terutama mereka yang kurang mampu atau membutuhkan bantuan selama bulan Ramadhan. Mereka seringkali menggunakan kesempatan ini untuk berbagi rezeki dengan orang lain, seperti dengan memberikan makanan kepada yang membutuhkan, menyumbangkan infak atau zakat, atau melakukan kegiatan amal lainnya. Kebaikan dan kemurahan hati ini tidak hanya menambah pahala ibadah puasa mereka, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan dalam masyarakat. Hal ini sebagaimana tertuang dalam QS Ali Imran Ayat 134 yang berbunyi: “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Baca juga : Sedekah Setiap Hari Introspeksi dan Refleksi Diri Orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga sering melakukan introspeksi dan refleksi diri. Mereka menggunakan waktu selama bulan Ramadhan ini untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan, dan merencanakan langkah-langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Introspeksi dan refleksi diri ini membantu mereka untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal ibadah mereka. Mereka lebih mudah menyadari kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri mereka, dan berusaha untuk mengatasinya dengan tekun dan konsisten. Kesimpulan Menjalankan ibadah puasa Ramadhan membutuhkan komitmen, kesabaran, dan ketekunan yang tinggi. Orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan biasanya memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, disiplin dan keteguhan yang kuat, hati yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan, serta kebiasaan untuk melakukan introspeksi dan refleksi diri. Dengan mengembangkan empat ciri ini, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT selama bulan Ramadhan ini. Semoga kita semua dapat menjadi orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dan mendapatkan keberkahan serta rahmat dari Allah SWT. Aamiin.

Lazisnur berkolaborasi dengan PT Askrindo Syariah menyalurkan 200 paket bingkisan lebaran untuk guru

Dalam momen Ramadan yang penuh berkah, Lazisnur dan PT Askrindo Syariah merangkul semangat kebersamaan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa: para guru. Sebanyak 200 paket bingkisan lebaran telah disalurkan sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi mereka yang tak kenal lelah dalam membimbing dan mendidik generasi masa depan. Para guru penerima manfaat merasakan kehangatan tak terduga dari setiap bingkisan yang mereka terima. Di tengah kesibukan mengajar dan membimbing, mereka disentuh oleh sentuhan kasih sayang dari lembaga dan masyarakat yang turut berbagi dalam momen suci ini. “Bingkisan ini bukan sekadar barang, tetapi penyaluran cinta dan apresiasi yang menguatkan kami,” ujar salah seorang guru RA. Zakat merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam, yang mengajarkan tentang kewajiban umat Muslim untuk membantu sesama yang membutuhkan. Dalam konteks ini, Askrindo Syariah tidak hanya menjalankan prinsip bisnisnya, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam agama Islam. Melalui kerja sama dengan Lazisnur, Askrindo Syariah memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan akan mencapai mereka yang membutuhkannya dengan sebaik-baiknya. Kehadiran perusahaan dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Askrindo Syariah menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk berbagi rezeki dengan sesama. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan, lembaga sosial, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkeadilan dan berdaya. UPZ Askrindo Syariah melakukan kegiatan ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Baca Juga : 35 anak yatim desa Suka Wening Kabupaten Bogor bergembira menerima Bingkisan Lebaran dari Lazisnur Direktur Marketing Lazisnur , Bapak Yusuf Cakhyono, menyampaikan ada 200 guru dari 7 TPA, dan 33 Raudhatul Atfal di kecamatan Bojonggede, Cibinong dan Tajur Halang yang menerima paket bingkisan lebaran ini, rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan PT Askrindo Syariah dalam mewujudkan program ini. “Kebersamaan kami adalah bukti nyata bahwa satu tindakan kecil pun dapat menghasilkan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan,” ungkap beliau. Dalam kebersamaan yang penuh makna ini, Lazisnur dan PT Askrindo Syariah mengajak semua pihak untuk terus berbagi, terus peduli, dan terus memberi dukungan kepada sesama. Di balik setiap paket bingkisan, tersemat nilai-nilai persaudaraan dan kepedulian yang tak ternilai harganya. Para guru RA dan TPA  menyambut baik program ini, menganggapnya sebagai bentuk kepedulian nyata dari sektor swasta terhadap kebutuhan masyarakat. Mereka berharap bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya kesejahteraan bersama. Baca juga : Apakah uang THR wajib dikeluarkan zakatnya Dengan adanya kegiatan penyaluran zakat melalui Lazisnur  ini, Askrindo Syariah tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga menyebarkan semangat kebaikan dan saling tolong menolong dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berarti bagi semua pihak. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari banyaknya aksi-aksi kebaikan yang akan dilakukan di masa mendatang. Semoga semangat kebaikan yang ditanamkan dalam program ini akan menjadi titik terang bagi lebih banyak hati yang membutuhkan, dan membawa berkah yang melimpah dalam hidup mereka.

35 anak yatim desa Suka Wening Kabupaten Bogor bergembira menerima Bingkisan Lebaran dari Lazisnur

Bogor, 31 Maret 2024: Suasana kehangatan Ramadan tahun ini semakin terasa di Desa Sukawening, Bogor, dengan hadirnya bingkisan Lebaran dari Lembaga amil zakat Lazis Nur bagi 35 anak yatim duafa. Terletak di Kampung Cibeureum Kalong RT 07/05, kegiatan ini menjadi momen yang penuh makna bagi mereka yang menerima bantuan Tak hanya sekadar menyantuni, LAZISNUR Bogor juga telah menyalurkan paket bingkisan Lebaran kepada anak-anak yatim tersebut. Dana untuk program ini berasal dari sumbangan zakat, infaq, dan sedekah yang telah dipercayakan oleh masyarakat kepada Lazis Nur. Kebersamaan dan kepedulian dari para donatur telah menjadi pilar utama dalam keberlangsungan program ini. Bertempat di Kampung Cibeureum Kalong RT 07/05, relawan LAZISNUR dengan penuh semangat dan kepedulian telah mendistribusikan paket sembako dan dana pendidikan kepada para anak yatim. Kehadiran bingkisan Lebaran ini memberikan kebahagiaan yang tak terhingga bagi mereka yang menerimanya. Ucapan terima kasih yang tulus pun mengalir dari bibir para penerima bantuan, menyiratkan betapa besar artinya bantuan ini dalam kehidupan mereka. Bapak Umar, yang menjabat sebagai Ketua RT di Desa Sukawening, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada LAZISNUR Bogor dan para donatur atas kebaikan yang telah diberikan. Ucapan “jazakumullah khoiron katsiro” beliau sampaikan sebagai bentuk apresiasi yang tulus atas kontribusi mereka. Doa yang dipanjatkan beliau juga merupakan ungkapan harapan yang tulus, semoga para donatur senantiasa diberikan keberkahan dan kesehatan. Baca juga : Bingkisan Lebaran Untuk Guru dari Lazisnur Keberhasilan program ini tidak lepas dari kerjasama erat antara LAZISNUR Bogor, Komunitas Kampung Mandiri, dan masyarakat Desa Sukawening. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga memperkuat ikatan kebersamaan antarwarga dan lembaga keagamaan. Dalam situasi permasalahan ekonomi dan naiknya harga kebutuhan pokok yang masih melanda, bantuan ini menjadi lebih berarti bagi mereka yang terdampak secara ekonomi. LAZISNUR Bogor telah menunjukkan bahwa kebaikan dan kepedulian tidak mengenal batas, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Dengan berhasilnya program ini, diharapkan semangat kebaikan akan terus berkobar dan menebar manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tidak hanya di Desa Sukawening, tetapi juga di seluruh Bogor dan sekitarnya. LAZISNUR  telah menorehkan jejak kebaikan yang akan dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.

Persyaratan mudik yang boleh tidak berpuasa menurut Ust Adi Hidayat

Temanbaik, Idul Fitri sebentar lagi tiba, sudah menjadi tradisi dimasyarakat kita untuk mudik, pulang ke kampung halaman bertemu dengan orang tua dan saudara. Dalam islam diatur tentang keringanan untuk tidak berpuasa bagi orang yang melakukan safar, lalu kriteria mudik Dalam kanal youtubenya Ust Adi Hidayat menyampaikan “Safar tidak diikat dengan mudik. Safar adalah perjalanan jauh yang ditempuh secara waktu kisarannya 80 km, kurang lebih 80 km,” ucap Ustadz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat menambahkan, maka jika bepergian mudik jarak jauh yang jaraknya melebihi 80 km, maka itu disebut dengan safar. Dengan jarak yang demikian ini berlaku juga hukum qashar dalam sholat. Lantas, apakah safar yang demikian memperbolehkan kita juga untuk tidak berpuasa? Ustadz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa belum tentu safar yang demikian memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau batal puasa. Sebab, ulama pun menyebutkan ada dua pertimbangan seseorang boleh tidak berpuasa. Adapun dua pertimbangan tersebut sebagai berikut jarak perjalanan dan keadaan sulit dalam perjalanan. Ustadz Adi Hidayat lalu memberikan contoh dalam sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa ada seseorang yang sedang melakukan perjalanan dan dia tiba-tiba kelelahan, kemudian dia duduk di bawah pohon. Lalu, Rasullulah SAW bertanya padanya: “Kenapa Anda begini (duduk di bawah pohon)?” Seseorang itu menjawab: “saya sedang berpuasa.” Baca Juga: Apakah uang THR wajib dikeluarkan zakatnya Rasulullah SAW pun lantas berujar bahwa hal yang demikian tidak baik dilakukan jika sedang puasa dalam kondisi safar. Atas dasar ini, para ulama pun membolehkan bagi yang sedang melalukan perjalanan safar untuk batal puasanya jika itu terasa berat. Namun beda kondisinya apabila sedang mudik jarak jauh, namun sepanjang perjalanan merasa nyaman serta tak mendapati kesulitan. Misalnya, mudik menggunakan pesawat, maka hal ini masih bisa diusahakan untuk tetap berpuasa. “Jika Anda bepergian, misal ke Semarang jaraknya jauh tapi menggunakan pesawat, artinya Anda nyaman, itu tidak boleh batal puasa,” terang Ustaz Adi Hidayat. Sebelum mudik pastikan kewajiban zakat mal kita dan zakat fitrah keluarga sudah ditunaikan. Mudik Tenang jika sudah menunaikan zakat, tunaikan zakat melalui Lembaga Amil Zakat Resmi LAZISNUR 

Scroll to Top