Fenomena Doom Spending Dan Tinjauan Menurut Islam

Fenomena Doom Spending pada Generasi Gen Z dan Tinjauan Islam Pendahuluan Fenomena doom spending semakin sering menjadi topik perbincangan di kalangan generasi muda, terutama pada Generasi Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Fenomena ini menggambarkan perilaku konsumsi berlebihan sebagai bentuk pelarian dari stres, kecemasan, atau ketidakpastian masa depan. Hal ini diperburuk dengan mudahnya akses ke layanan belanja daring dan media sosial, yang terus mendorong konsumsi melalui iklan dan konten promosi. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu doom spending, mengapa perilaku ini begitu dominan di kalangan Gen Z, serta bagaimana tinjauan Islam terhadap perilaku konsumtif ini. Apa Itu Doom Spending? Doom spending berasal dari dua kata: “doom” yang berarti kehancuran atau malapetaka, dan “spending” yang berarti pengeluaran atau belanja. Secara harfiah, doom spending dapat diartikan sebagai perilaku belanja yang dilakukan saat seseorang merasa pesimis atau cemas akan masa depan. Ketika seseorang merasa tertekan, gelisah, atau depresi, mereka mencari pelarian dalam aktivitas konsumtif, meskipun tidak benar-benar membutuhkan barang atau jasa yang mereka beli. Fenomena ini tidak hanya menjadi tren di kalangan dewasa muda, tetapi juga mencerminkan krisis emosional dan psikologis yang dialami banyak orang di tengah kondisi global yang tidak menentu, seperti pandemi, krisis iklim, dan ketidakpastian ekonomi. Karakteristik Generasi Z dan Doom Spending Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Mereka tumbuh di era digital yang memungkinkan mereka untuk terhubung secara global dan mendapatkan informasi dalam sekejap. Meski hal ini memberi mereka akses ke berbagai peluang, generasi ini juga mengalami tantangan besar, seperti tekanan sosial di media, ketidakpastian pekerjaan, dan meningkatnya biaya pendidikan. Beberapa karakteristik yang membuat Gen Z rentan terhadap doom spending antara lain: Tingginya Penggunaan Media Sosial Gen Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, di mana mereka terpapar oleh gaya hidup mewah dan tren konsumsi yang terus berubah. Iklan dan influencer yang menampilkan produk-produk mewah mendorong mereka untuk terlibat dalam belanja impulsif, meski barang yang dibeli tidak selalu mereka butuhkan. Pengaruh Budaya Konsumerisme Budaya konsumsi yang terus dipromosikan melalui media sosial membuat Gen Z terobsesi dengan pembelian barang-barang baru untuk tetap mengikuti tren. Mereka takut dianggap ketinggalan zaman atau kurang “up to date” oleh teman-teman mereka. Ketidakpastian Masa Depan Krisis ekonomi, perubahan iklim, dan pandemi global telah memperburuk kecemasan akan masa depan. Banyak dari Gen Z merasa pesimis tentang masa depan mereka, dan mereka beralih ke doom spending sebagai cara untuk merasa lebih baik secara temporer. Ketersediaan Kemudahan Belanja Online Dengan maraknya e-commerce dan platform belanja online, berbelanja menjadi sangat mudah dan nyaman. Hanya dengan beberapa klik, Gen Z dapat membeli barang-barang yang mereka inginkan tanpa memikirkan dampak jangka panjang pada keuangan mereka. Baca juga: Apa itu silent walking trend olahraga baru saat ini Dampak Doom Spending pada Gen Z Doom spending membawa beberapa konsekuensi negatif, terutama dalam aspek keuangan dan kesehatan mental. Masalah Keuangan Banyak dari Generasi Z yang belum memiliki kestabilan keuangan. Doom spending menyebabkan mereka mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak penting, bahkan kadang-kadang menggunakan kartu kredit atau pinjaman online untuk membiayai gaya hidup impulsif ini. Akibatnya, mereka rentan terjebak dalam hutang dan mengalami masalah keuangan di masa depan. Perasaan Bersalah dan Penyesalan Setelah melakukan doom spending, banyak dari mereka yang merasa bersalah karena telah menghabiskan uang secara sembarangan. Perasaan ini hanya menambah tekanan psikologis yang mereka rasakan, menciptakan lingkaran setan di mana mereka melakukan doom spending lagi untuk mengatasi perasaan bersalah. Meningkatkan Kecemasan dan Depresi Meskipun belanja sementara dapat memberikan kepuasan singkat, doom spending tidak menyelesaikan masalah mendasar seperti stres dan kecemasan. Bahkan, perilaku ini cenderung memperburuk masalah kesehatan mental, karena menciptakan beban tambahan berupa kekhawatiran finansial. Tinjauan Islam tentang Perilaku Konsumtif Islam mengajarkan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hal keuangan. Dalam Islam, harta adalah amanah yang harus dikelola dengan bijaksana. Beberapa prinsip utama yang diajarkan dalam Islam terkait dengan perilaku konsumsi antara lain: Menghindari Israf (Pemborosan) Islam sangat menekankan pentingnya menghindari israf atau pemborosan. Allah berfirman dalam Al-Quran: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27). Ayat ini secara jelas menyebutkan bahwa perilaku boros adalah hal yang tidak disukai oleh Allah, dan orang yang melakukannya disamakan dengan saudara-saudara setan. Doom spending, yang cenderung merupakan bentuk pemborosan, jelas bertentangan dengan ajaran ini. Qana’ah (Rasa Cukup dan Bersyukur) Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki qana’ah, yaitu rasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bukanlah kekayaan itu banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa (merasa cukup)” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks doom spending, qana’ah adalah kunci untuk melawan dorongan untuk terus membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki, seseorang akan lebih bijak dalam menggunakan hartanya dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan konsumsi yang tidak penting. Zuhud (Kesederhanaan) Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tetapi sikap yang menghindari kecintaan berlebihan terhadap dunia dan harta benda. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana dan tidak terikat pada harta benda. Zuhud dalam konteks doom spending berarti memiliki kontrol terhadap dorongan konsumsi dan fokus pada hal-hal yang lebih esensial dalam hidup, seperti spiritualitas dan akhlak. Berbagi dan Bersedekah Dalam Islam, harta yang dimiliki oleh seseorang bukanlah sepenuhnya milik pribadi. Sebagian dari harta itu adalah hak orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk bersedekah dan membantu sesama. Dengan berbagi, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menghindarkan diri dari sikap boros dan konsumtif. Allah berfirman dalam Al-Quran: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri” (QS. Al-Baqarah [2]: 195). Perilaku doom spending dapat diubah menjadi perilaku yang lebih produktif dengan mengarahkan sebagian harta untuk kebaikan, seperti sedekah dan zakat. Baca juga : Tips Membimbing Anak Menjadi Hafiz Quran di Zaman Digital Cara Mengatasi Doom Spending dalam Perspektif Islam Untuk menghindari doom spending, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil berdasarkan prinsip-prinsip Islam: Membangun Kesadaran Finansial Umat Islam dianjurkan untuk mengelola harta dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhannya. Membuat anggaran

Operasional Ambulance Lazisnur Bulan September 2024 Melayani 32 Giat Layanan

Laporan Operasional Ambulans Lazisnur dan Askrindo Syariah Bulan September 2024 Pada bulan September 2024, Lazisnur bersama dengan Askrindo Syariah kembali menjalankan operasional layanan ambulans bagi dhuafa dengan komitmen yang kuat untuk memberikan layanan kesehatan dan kemanusiaan secara gratis. Melalui program kolaborasi ini, Lazisnur berfokus memberikan layanan yang tidak hanya cepat tanggap dalam keadaan darurat, tetapi juga responsif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat yang membutuhkan, terutama dari kalangan dhuafa. Program ambulans ini telah menjadi salah satu layanan unggulan yang terus berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk para donatur dan mitra strategis seperti Askrindo Syariah. Selama bulan September, tercatat total 32 kegiatan operasional ambulans yang mencakup berbagai jenis layanan mulai dari pengantaran pasien hingga respon bencana. Berikut adalah rincian kegiatan yang dilakukan: 1. Pasien Rawat dan Kontrol Rumah Sakit (17 Kegiatan) Layanan pengantaran dan penjemputan pasien untuk rawat inap maupun kontrol ke rumah sakit menjadi salah satu fokus utama operasional ambulans Lazisnur. Sebanyak 17 pasien telah dilayani untuk keperluan rawat inap, pengobatan rutin, dan kontrol pasca operasi. Para pasien yang dilayani berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dhuafa yang membutuhkan akses kesehatan namun terkendala masalah transportasi dan biaya. Dalam situasi seperti ini, ambulans tidak hanya menjadi sarana transportasi tetapi juga penghubung antara harapan kesembuhan dan upaya penanganan medis yang tepat waktu. Lazisnur bersama Askrindo Syariah memahami pentingnya memberikan dukungan kepada pasien, baik dari sisi fisik maupun psikologis, karena seringkali pasien yang dilayani berada dalam kondisi yang rentan secara kesehatan dan ekonomi.       2. Pengantaran Jenazah (8 Kegiatan) Sebagai bagian dari komitmen sosial dalam membantu sesama, Lazisnur juga menyediakan layanan pengantaran jenazah ke rumah duka maupun pemakaman. Pada bulan ini, sebanyak 8 kali layanan pengantaran jenazah telah dilakukan. Pengantaran jenazah ini dilakukan dengan penuh rasa hormat dan sesuai dengan tuntunan agama. Bagi keluarga yang ditinggalkan, layanan ini sangat membantu karena tidak semua keluarga mampu menyediakan fasilitas pengantaran yang layak, terutama bagi mereka yang berasal dari kalangan dhuafa. Pengantaran jenazah tidak hanya sekadar mengantar, tetapi menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum, serta dukungan moral kepada keluarga yang sedang berduka. Lazisnur berkomitmen untuk terus memberikan layanan ini sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusiaan yang tinggi. 3. Kecelakaan Lalu Lintas (1 Kegiatan) Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu kejadian darurat yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Pada bulan September ini, Lazisnur melalui armada ambulansnya terlibat dalam satu kegiatan penanganan kecelakaan lalu lintas di daerah Pakan sari Cibinong Bogor.  Penanganan ini dilakukan dengan segera untuk mengevakuasi korban kecelakaan dan memberikan pertolongan medis pertama sebelum korban dibawa ke rumah sakit terdekat. Respon cepat dari tim ambulans Lazisnur dalam menangani kecelakaan lalu lintas ini sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa korban. Dalam situasi seperti ini, setiap detik sangat berarti, dan keberadaan ambulans yang siaga menjadi kunci dalam upaya penanganan kecelakaan. 4. Standby Medis/Pro Emergency (1 Kegiatan) Pada bulan ini, ambulans Lazisnur juga terlibat dalam satu kegiatan standby medis atau pro emergency. Layanan ini diberikan untuk memastikan kesiapan medis dalam sebuah acara atau situasi tertentu yang membutuhkan kehadiran tim medis sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Layanan standby medis ini menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan serta memastikan bahwa pertolongan pertama bisa segera diberikan jika dibutuhkan. 5. Evakuasi Korban Tenggelam (1 Kegiatan) Pada bulan September, tim ambulans Lazisnur bersama Askrindo Syariah juga terlibat dalam evakuasi korban tenggelam. Kejadian ini memerlukan penanganan khusus karena melibatkan proses penyelamatan dari area berair. Tim ambulans bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengevakuasi korban dan memberikan penanganan medis darurat. Situasi seperti ini membutuhkan keterampilan khusus, dan tim ambulans Lazisnur menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menangani keadaan darurat tersebut. 6. Evakuasi Temuan Jenazah (1 Kegiatan) Salah satu tugas berat yang harus dijalankan oleh tim ambulans adalah evakuasi jenazah yang ditemukan di  Danau Permata,Leuwi Nutug,Kec.Citereup. Pada bulan ini, tim ambulans terlibat dalam satu kegiatan evakuasi jenazah yang ditemukan dalam kondisi yang tidak biasa. Proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan prosedur, mengingat sensitivitas situasi ini. 7. Respon Musibah Pohon Tumbang (1 Kegiatan) Kejadian alam seperti pohon tumbang bisa menyebabkan kerusakan dan korban. Pada bulan ini, tim ambulans Lazisnur turut serta dalam respon musibah pohon tumbang di jl Re Sulaeman,Kel Puspa negara ,Citereup  yang mengakibatkan terjadinya korban dan membutuhkan evakuasi cepat. Tim ambulans bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada korban serta memastikan keselamatan di lokasi kejadian. 8. Pelatihan Relawan (2 Kegiatan) Selain fokus pada operasional ambulans, Lazisnur juga mengikuti pelatihan Resceu Water bagi relawan. Pada bulan September ini, terdapat dua kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam menghadapi situasi darurat. Pelatihan ini mencakup teknik pertolongan pertama, evakuasi, serta penanganan bencana dan kecelakaan. Relawan yang terlatih menjadi aset penting dalam mendukung operasional ambulans dan layanan kesehatan lainnya. Baca juga : Layanan ambulance Lazisnur tahun 2023 melayani 313 penerima manfaat Ucapan Terima Kasih Atas keberhasilan operasional ambulans ini, Lazisnur dan seluruh tim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Askrindo Syariah yang telah menjadi mitra strategis dalam mendukung program ambulans ini. Dukungan Askrindo Syariah, baik dari segi pendanaan maupun kerjasama operasional, sangat berarti dalam mewujudkan layanan yang maksimal bagi para dhuafa. Tidak lupa, kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh donatur yang terus setia mendukung program-program kami. Setiap bantuan yang diberikan, sekecil apapun, telah memberikan dampak besar bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Tanpa dukungan dari donatur, program ini tidak akan berjalan dengan optimal. Ajakan untuk Terus Mendukung Program Ambulans untuk Dhuafa Kami mengajak semua pihak, baik individu maupun perusahaan, untuk terus mendukung program ambulans untuk dhuafa ini. Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan layanan kesehatan dan bantuan transportasi medis yang layak. Dengan terus mendukung program ini, kita semua dapat berperan dalam membantu mereka yang membutuhkan, memberikan harapan, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Mari bersama-sama kita wujudkan layanan kesehatan yang merata dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, khususnya dhuafa. Setiap bantuan yang Anda berikan adalah investasi untuk kebaikan dan amal jariyah yang tidak akan putus pahalanya. Bantu agar layanan ambulance kami terus berjalan dengan cara berdonasi melalui link ini : DONASI OPERASIONAL AMBULANCE

Satu lagi santri PPQ Nahwanur menyelesaikan hafalan 3o juz Al quran

Bogor – Hari Senin 30 September 2023, keluarga besar PPQ Nahwanur berbahagia, dan kabar gembira juga untuk orang tua asuh dan seluruh donatur dan dermawan yang setia mendukung PPQ Nahwa Nur. Alhamdulillah, salah satu santri kami, M. Kahfi Dzulhaq, telah berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Quran. Pencapaian ini adalah bukti dari kerja keras, ketekunan, serta dukungan tak ternilai dari Bapak/Ibu donatur. Semoga setiap ayat yang dihafal oleh santri kami menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir kepada para donatur. Sejarah dan Misi PPQ Nahwa Nur PPQ Nahwa Nur adalah pesantren gratis untuk anak yatim dan dhuafa yang didirikan pada tahun 2013. Pesantren ini berkomitmen mencetak generasi hafidz Al-Quran yang tidak hanya hafal tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Al-Quran. Semua santri di pesantren ini adalah laki-laki, yang berasal dari berbagai latar belakang dan daerah, namun memiliki satu tujuan: menghafal Al-Quran dan memperdalam ilmu agama. Saat ini, PPQ Nahwa Nur memiliki 74 santri yang sedang menimba ilmu dan menghafal Al-Quran. Hingga sekarang, pesantren ini telah mewisuda 42 santri hafidz 30 juz, dan keberhasilan M. Kahfi Dzulhaq adalah yang terbaru dalam daftar panjang santri yang telah berhasil menuntaskan hafalan Al-Quran. Kurikulum PPQ Nahwa Nur Di PPQ Nahwa Nur, para santri mendapatkan pendidikan yang komprehensif melalui *tiga kurikulum utama*, yaitu: 1. Kurikulum Diknas (Pendidikan Formal): Untuk pendidikan formal, para santri mengikuti sekolah terbuka yang menginduk di SMPI 1 Bojonggede untuk jenjang SMP dan SMA 1 Bojonggede untuk jenjang SMA. Kedua sekolah ini terletak di Kabupaten Bogor. Dengan ini, para santri mendapatkan ijazah resmi dari negara yang diakui, sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan formal di luar pesantren. 2. Kurikulum Pesantren: Kurikulum ini mencakup pendidikan agama secara menyeluruh, meliputi tafsir Al-Quran, fiqih, akhlak, dan berbagai ilmu agama lain yang bertujuan mencetak pribadi yang sholeh dan berakhlak mulia. 3. Kurikulum Tahfidz 30 Juz: Ini adalah fokus utama pendidikan di PPQ Nahwa Nur. Para santri didorong untuk menghafal Al-Quran, dimulai dari juz pertama hingga menyelesaikan 30 juz. Proses hafalan dipandu oleh ustadz-ustadz berpengalaman yang mendampingi santri dalam setiap tahap hafalan. Dengan ketiga kurikulum tersebut, para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama yang kuat, tetapi juga pendidikan formal yang memadai untuk menghadapi kehidupan di luar pesantren. Prestasi M. Kahfi Dzulhaq: Santri Hafidz 30 Juz Keberhasilan M. Kahfi Dzulhaq dalam menyelesaikan hafalan 30 juz adalah pencapaian besar bagi dirinya dan PPQ Nahwa Nur. Ini adalah hasil dari dedikasi penuh, disiplin tinggi, serta dukungan dari para pengajar dan donatur. Hafalan Al-Quran bukanlah tugas yang mudah, namun M. Kahfi menunjukkan keteguhan hati dan semangat yang luar biasa dalam menuntaskan tugas mulia ini. Sebagai salah satu dari 74 santri yang sedang menghafal Al-Quran di PPQ Nahwa Nur, pencapaian M. Kahfi menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berusaha menyelesaikan hafalan mereka. Ini juga menjadi bukti nyata bagi para donatur bahwa dukungan mereka sangat berharga dan membawa hasil yang nyata. Program Pembinaan Tahfidz di PPQ Nahwa Nur Program tahfidz di PPQ Nahwa Nur dijalankan dengan metode yang terstruktur dan disiplin tinggi. Setiap santri diberi target hafalan yang disesuaikan dengan kemampuan mereka. Proses tahfidz tidak hanya melibatkan hafalan, tetapi juga muraja’ah (pengulangan) yang dilakukan secara rutin untuk menjaga hafalan agar tetap kuat. Ujian hafalan dilakukan secara berkala, dan santri yang telah menyelesaikan 30 juz akan diwisuda dalam acara yang penuh kebanggaan. Metode hafalan di PPQ Nahwa Nur melibatkan pengawasan ketat dari para ustadz yang berpengalaman. Setiap santri diberikan waktu khusus untuk menghafal dan mengulang hafalan di bawah bimbingan ustadz-ustadzah yang bertugas mengawasi kualitas hafalan mereka. Tujuannya adalah memastikan setiap hafalan dilakukan dengan tajwid yang benar dan pemahaman yang baik terhadap ayat-ayat Al-Quran. Baca juga : Pesantren Penghafal Quran Nahwa Nur telah melahirkan 40 hafidz Quran 30 Juz. Peran Donatur dalam Keberhasilan Program Keberhasilan M. Kahfi Dzulhaq dan santri-santri lainnya di PPQ Nahwa Nur tidak lepas dari peran penting para donatur. Sebagai pesantren yang sepenuhnya gratis untuk yatim dan dhuafa, PPQ Nahwa Nur sangat bergantung pada dukungan dari para dermawan. Donasi yang Bapak/Ibu berikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari santri, seperti makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan pendidikan. Selain itu, donasi juga digunakan untuk menggaji para pengajar dan staf yang berkomitmen mendidik para santri. Dengan bantuan dari para donatur, kami dapat menyediakan lingkungan yang kondusif bagi para santri untuk fokus pada hafalan Al-Quran dan pendidikan formal mereka. Kami mengucapkan Jazakumullah khairan katsiran kepada seluruh donatur yang telah membantu kami. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang diberikan dengan pahala yang berlipat ganda di dunia dan akhirat. Doa dan Harapan Kami selalu mendoakan para donatur yang telah membantu mewujudkan cita-cita para santri di PPQ Nahwa Nur. Doa dari para penghafal Al-Quran adalah doa yang penuh keberkahan, insyaAllah mustajab. Berikut adalah doa yang kami panjatkan untuk para donatur: “Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dan rahmat-Mu kepada para donatur kami. Jadikanlah setiap sumbangan yang mereka berikan sebagai pemberat timbangan kebaikan di akhirat. Bukakanlah pintu rezeki yang luas bagi mereka, berikanlah kesehatan dan kemudahan dalam setiap urusan mereka, dan jadikanlah keluarga mereka sebagai keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin.” Kami berharap agar para donatur dapat terus membersamai kami dalam mendukung para santri di PPQ Nahwa Nur. Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin akan lebih banyak lagi santri yang mampu menyelesaikan hafalan 30 juz dan menjadi generasi penerus umat yang mencintai dan mengamalkan ajaran Al-Quran. Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah Baca juga: Ini Kata Ust Lukmanul Hakim Ketika Kita Bersedekah Keberhasilan M. Kahfi Dzulhaq adalah awal dari banyak prestasi lainnya yang akan diraih oleh para santri di PPQ Nahwa Nur. Dengan komitmen dan dukungan yang terus mengalir dari para donatur, kami optimis bahwa lebih banyak santri yang akan lulus dengan predikat hafidz 30 juz di masa depan. PPQ Nahwa Nur berkomitmen untuk terus mencetak generasi hafidz Al-Quran yang berkualitas, yang akan menjadi penerang bagi umat dan bangsa. Kami percaya bahwa dengan pendidikan yang baik dan dukungan dari para dermawan, anak-anak yatim dan dhuafa ini akan menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat. Terima kasih atas segala dukungan dan doa yang telah diberikan kepada PPQ Nahwa Nur. Semoga Allah SWT memberkahi setiap langkah kita dalam membangun generasi penghafal Al-Quran. Untuk menjadi orang tua asuh

Apa itu silent walking trend olahraga baru saat ini

Ada trend baru yang muncul dimedia sosial terutama tiktok, Belakangan, tren ‘silent walking’ dengan sederet klaim tentang manfaatnya tengah banyak dibicarakan. Sederhananya, silent walking merupakan tantangan untuk berjalan kaki tanpa distraksi. Artinya, singkirkan jauh-jauh perangkat earphone bluetooth berikut pemutar musiknya, lalu menyatu dengan lingkungan sekitar sambil berjalan begitu saja. Lalah Delia, penulis buku mindfulness ‘Vibrate Higher Daily’ menjelaskan, ide ini tidak benar-benar baru. Para biksu Budha Zen sejak lama mempraktikkan tren ini dengan nama berbeda. “Mereka menyebutnya ‘meditasi berjalan’,” jelasnya, dikutip dari Today.com. Praktisi kedokteran integratif, Suzanne Hackenmiller, menyebut tren tersebut mendapatkan momentum pada saat ini. Ketika pandemi, tingkat kegelisahan dan depresi meningkat secara dramatis. “Saya percaya, orang-orang kini mencari pendekatan alami dan integratif untuk meningkatkan mental health,” jelasnya. Baca juga : Tips Membimbing Anak Menjadi Hafiz Quran di Zaman Digital Bagaimana cara melakukan silent walking? Beberapa tips dari pakar terangkum sebagai berikut: Berjalan di lingkungan yang tenang atau sepi Cukupi kebutuhan tubuh seperti makan dan minum supaya tidak terdistraksi oleh lapar dan haus Pastikan tidak ada ponsel maupun hewan peliharaan untuk menemani. Benar-benar hanya seorang diri Fokus pada perasaan, pernapasan, dan keindahan lingkungan sekitar. Dalam kaca mata islam Manfaat Silent Walking bisa juga Panduan Silent Walking dalam Perspektif Islam Niatkan ibadah: Sebelum memulai, niatkanlah dalam hati bahwa berjalan ini dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Pilih waktu dan tempat yang tenang: Cari tempat yang jauh dari keramaian, seperti taman atau hutan. Waktu subuh atau sore hari adalah waktu yang baik untuk berjalan. Fokus pada langkah kaki dan pernapasan: Perhatikan setiap langkah kaki dan rasakan udara yang masuk dan keluar dari tubuh. Berdzikir: Ucapkan dzikir-dzikir yang singkat dan bermakna, seperti “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, dan “Allahu Akbar”. Merenungkan ayat Al-Qur’an: Bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan kondisi kita saat itu. Berdoa: Panjatkan doa-doa permohonan dan syukur.

Tips Membimbing Anak Menjadi Hafiz Quran di Zaman Digital

Membimbing anak menjadi hafiz atau penghafal Al-Qur’an adalah impian banyak orang tua Muslim. Dalam tradisi Islam, hafiz Qur’an mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Bahkan, ada hadis yang menyebutkan bahwa penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan syafaat di hari kiamat dan mahkota kehormatan akan diberikan kepada orang tuanya. Namun, tantangan untuk membimbing anak menghafal Al-Qur’an di era digital tidaklah mudah. Anak-anak zaman sekarang tumbuh di tengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat, dengan akses mudah ke gadget, media sosial, dan hiburan digital. Meskipun demikian, teknologi bukanlah halangan untuk mencetak generasi penghafal Al-Qur’an. Justru, teknologi dapat dimanfaatkan dengan bijak sebagai sarana untuk mendukung proses menghafal. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips penting yang bisa diterapkan oleh orang tua untuk membantu anak-anak mereka menghafal Al-Qur’an di era digital ini. 1. Menanamkan Cinta Terhadap Al-Qur’an Sejak Dini Langkah pertama dan terpenting dalam membimbing anak menjadi hafiz Al-Qur’an adalah menanamkan cinta terhadap Al-Qur’an sejak usia dini. Anak-anak yang cinta kepada Al-Qur’an akan lebih mudah dalam proses menghafal, karena mereka melakukannya dengan hati yang tulus dan motivasi yang kuat. Cara Menanamkan Cinta Al-Qur’an Sejak Dini: Perkenalkan Al-Qur’an Sejak Bayi: Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bayi dapat merespon suara yang sering didengar sejak dalam kandungan. Membacakan ayat-ayat Al-Qur’an saat hamil atau ketika bayi lahir bisa menjadi cara awal untuk mengenalkan suara Al-Qur’an kepada mereka. Membuat Suasana Rumah Selalu Dipenuhi Al-Qur’an: Salah satu cara efektif untuk menanamkan kecintaan pada Al-Qur’an adalah dengan membuat Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Putar lantunan Al-Qur’an di rumah, baik saat bersantai, saat tidur, atau di waktu-waktu tertentu. Contohkan dengan Tindakan: Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat orang tua mereka rajin membaca dan menghafal Al-Qur’an, mereka akan meniru perilaku tersebut. Oleh karena itu, tunjukkanlah bahwa Al-Qur’an adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. 2. Membuat Jadwal Menghafal yang Teratur dan Konsisten Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam proses menghafal Al-Qur’an. Anak-anak perlu memiliki rutinitas yang jelas dan terstruktur dalam menghafal, agar mereka terbiasa dengan proses tersebut. Langkah-langkah Membuat Jadwal Menghafal: Tentukan Waktu Khusus Setiap Hari: Carilah waktu yang tetap setiap hari untuk menghafal. Waktu pagi hari sebelum memulai aktivitas sekolah atau kegiatan lain sering kali menjadi waktu terbaik karena pikiran anak masih segar dan tenang. Pastikan Waktu Tidak Terlalu Lama: Proses menghafal Al-Qur’an tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama setiap harinya. Anak-anak cenderung lebih mudah fokus dalam periode waktu yang singkat. Misalnya, Anda bisa mulai dengan 15-30 menit sehari. Berikan Reward dan Pengakuan: Untuk menjaga semangat anak, berikan mereka pujian dan penghargaan ketika mereka berhasil mencapai target hafalan. Penghargaan ini bisa berupa pujian lisan, hadiah kecil, atau hal lain yang membuat anak merasa termotivasi. 3. Menggunakan Aplikasi Al-Qur’an dan Teknologi Digital Meskipun gadget sering dianggap sebagai gangguan bagi anak-anak, teknologi sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses hafalan Al-Qur’an. Ada banyak aplikasi Al-Qur’an yang dapat membantu anak menghafal dengan lebih interaktif dan menyenangkan. Aplikasi Al-Qur’an untuk Membantu Hafalan: Quran Companion: Aplikasi ini menyediakan fitur yang memungkinkan anak-anak untuk menghafal dengan lebih terstruktur. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan pengingat dan analisis perkembangan hafalan. Ayat-Ayat Penghafal Quran: Aplikasi ini memberikan cara mudah bagi anak untuk mendengar dan mengulang ayat-ayat Al-Qur’an sesuai urutan. Anak-anak bisa memutar ulang ayat yang mereka hafal hingga benar-benar hafal. Memorize Quran for Kids: Aplikasi ini khusus dirancang untuk anak-anak yang sedang dalam proses menghafal Al-Qur’an. Dengan antarmuka yang mudah digunakan dan interaktif, anak-anak bisa lebih mudah memulai proses hafalan. Baca juga: Sedekah Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bagaimana Hukumnya 4. Menggabungkan Metode Talaqqi dan Muraja’ah Metode talaqqi, di mana seorang anak mendengarkan langsung bacaan Al-Qur’an dari guru atau orang tua, adalah salah satu metode tradisional yang sangat efektif dalam menghafal Al-Qur’an. Ditambah dengan muraja’ah atau pengulangan hafalan, anak-anak akan lebih mudah mengingat hafalan yang telah mereka pelajari. Pentingnya Talaqqi dan Muraja’ah: Talaqqi: Dengan mendengar langsung dari guru, anak-anak dapat memastikan bahwa tajwid dan makhraj mereka benar. Hal ini penting untuk memastikan hafalan yang benar dan berkualitas. Muraja’ah: Pengulangan hafalan merupakan bagian penting dari proses menghafal. Ajak anak-anak untuk terus mengulang ayat-ayat yang sudah dihafal, baik di sela-sela kegiatan harian atau saat waktu khusus. 5. Membatasi Penggunaan Gadget dan Konten Digital yang Tidak Produktif Meskipun teknologi dapat digunakan untuk mendukung hafalan, penggunaan gadget yang berlebihan untuk konten-konten yang tidak produktif justru bisa mengganggu konsentrasi anak dalam menghafal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bijak dalam membatasi penggunaan gadget. Tips Membatasi Gadget: Buat Perjanjian Waktu Penggunaan Gadget: Diskusikan dengan anak mengenai waktu yang boleh mereka gunakan untuk gadget. Pastikan waktu tersebut tidak mengganggu waktu belajar dan menghafal. Batasi Akses ke Media Sosial dan Game: Jika anak terlalu sering menggunakan media sosial atau bermain game, buatlah aturan untuk membatasi aksesnya. Ajarkan anak bahwa gadget bisa menjadi sarana bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Gunakan Mode Pesawat: Ketika anak sedang menghafal Al-Qur’an, aktifkan mode pesawat di gadget mereka untuk mencegah gangguan dari notifikasi atau pesan yang masuk. 6. Membangun Lingkungan yang Mendukung Lingkungan yang mendukung sangat penting untuk keberhasilan anak dalam menghafal Al-Qur’an. Anak-anak yang dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang juga bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an akan lebih termotivasi untuk terus melanjutkan hafalan mereka. Cara Membangun Lingkungan yang Mendukung: Libatkan Keluarga: Buatlah suasana keluarga yang mendukung hafalan Al-Qur’an. Misalnya, seluruh anggota keluarga bisa memiliki waktu bersama untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an. Cari Teman Sesama Penghafal Qur’an: Ajak anak untuk berinteraksi dengan teman-teman yang juga sedang menghafal Al-Qur’an. Ini akan memberikan dorongan dan motivasi tambahan bagi anak. Ikuti Kelompok Penghafal Al-Qur’an: Bergabung dengan komunitas atau kelompok penghafal Al-Qur’an bisa memberikan motivasi tambahan dan juga dukungan sosial yang positif bagi anak. 7. Memanfaatkan Konten Islami yang Menarik di Media Sosial Selain aplikasi Al-Qur’an, media sosial juga dapat menjadi alat yang baik untuk membantu anak menghafal Al-Qur’an jika digunakan dengan benar. Ada banyak akun media sosial yang menyediakan konten Islami yang edukatif dan inspiratif, yang bisa membantu anak tetap terhubung dengan nilai-nilai Islam di dunia digital. Akun Media Sosial yang Inspiratif: Channel YouTube Hafiz Quran: Ada banyak channel YouTube yang menyediakan video-video hafalan Al-Qur’an dengan metode yang menarik dan interaktif. Anak-anak

Sedekah Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bagaimana Hukumnya

Pendahuluan Dalam kehidupan, Islam mendorong umatnya untuk senantiasa berbuat baik, tidak hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang lain, terutama kepada kedua orang tua. Bahkan setelah orang tua meninggal, anak-anak masih dianjurkan untuk terus berbakti dengan cara yang berbeda. Salah satu bentuk bakti yang bisa dilakukan adalah bersedekah atas nama orang tua yang telah wafat. Banyak umat Muslim yang bertanya-tanya tentang hukum dan manfaat dari sedekah untuk orang tua yang telah meninggal dunia. Apakah sedekah tersebut sampai kepada mereka? Apakah pahalanya bisa bermanfaat untuk mereka di alam kubur? Artikel ini akan membahas dengan mendalam tentang pandangan Islam terkait sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal, berdasarkan Al-Qur’an, Hadis, serta pendapat ulama. Definisi Sedekah Sedekah berasal dari kata dalam bahasa Arab shadaqah, yang berarti pemberian yang didasari oleh niat ikhlas kepada Allah SWT. Sedekah tidak hanya terbatas pada pemberian materi, tetapi juga mencakup amal-amal baik seperti membantu sesama, memberikan senyuman, dan berbuat baik kepada makhluk Allah. Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memberikan manfaat bukan hanya kepada orang yang menerima, tetapi juga kepada orang yang memberi. Dalam konteks sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal, sedekah ini dilakukan oleh anak atau keluarga yang masih hidup dengan niat agar pahala dari sedekah tersebut diberikan kepada orang tua yang telah wafat. Hukum Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal Secara umum, Islam memandang bahwa amalan seseorang terputus setelah ia meninggal dunia, kecuali tiga hal, sebagaimana dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW: “Apabila manusia mati, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim). Hadis ini memberikan pemahaman bahwa setelah seseorang meninggal, amalnya terputus kecuali dari beberapa hal, salah satunya adalah sedekah jariyah. Namun, pertanyaannya adalah apakah sedekah yang dilakukan oleh orang lain atas nama orang yang sudah meninggal, termasuk orang tua, bisa sampai kepada mereka? Mayoritas ulama berpendapat bahwa sedekah yang dilakukan atas nama orang yang telah meninggal dapat sampai kepada mereka dan memberi manfaat di alam kubur. Pandangan ini didasarkan pada berbagai dalil dari Al-Qur’an, Hadis, dan ijma ulama. Dalil dari Al-Qur’an Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebutkan sedekah untuk orang yang sudah meninggal. Namun, ada ayat-ayat yang secara umum mendorong umat Islam untuk berbuat baik, mendoakan, dan memohonkan ampunan untuk orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Salah satunya adalah dalam Surat Al-Isra ayat 24: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’ “ Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya berbakti kepada orang tua, baik melalui perbuatan langsung ketika mereka masih hidup maupun melalui doa setelah mereka wafat. Sedekah atas nama orang tua yang telah meninggal juga dianggap sebagai salah satu bentuk bakti yang bisa dilakukan. Dalil dari Hadis Beberapa hadis secara khusus menyebutkan bahwa amal ibadah, termasuk sedekah, yang dilakukan oleh anak untuk orang tua yang sudah meninggal dapat sampai kepada mereka. Salah satu hadis yang sering dikutip adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA: “Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW: ‘Ibuku telah meninggal, apakah bermanfaat baginya jika aku bersedekah atas namanya?’ Nabi SAW menjawab: ‘Ya.’ Laki-laki itu berkata: ‘Aku punya kebun, dan aku persaksikan kepadamu bahwa aku telah mensedekahkan kebun itu atas namanya.’” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan oleh anak atas nama orang tua yang telah meninggal dapat bermanfaat bagi mereka. Rasulullah SAW secara jelas menyatakan bahwa sedekah tersebut akan sampai kepada orang tua yang telah wafat dan memberikan pahala kepada mereka. Pendapat Ulama Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa sedekah yang dilakukan atas nama orang tua atau orang yang sudah meninggal dapat sampai kepada mereka. Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Hanafi, dan Imam Ahmad bin Hanbal semuanya berpendapat bahwa amal ibadah seperti sedekah dan doa yang dilakukan oleh anak atau keluarga untuk orang yang sudah meninggal dapat memberikan manfaat kepada mereka. Imam Nawawi, seorang ulama besar dalam mazhab Syafi’i, menjelaskan dalam kitabnya Al-Adzkar bahwa sedekah atas nama orang yang telah meninggal adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mereka di alam kubur. Menurutnya, pahala dari sedekah tersebut akan sampai kepada orang yang telah meninggal dan membantu meringankan beban mereka di alam kubur. Bentuk-Bentuk Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal Ada beberapa bentuk sedekah yang dapat dilakukan oleh anak atau keluarga atas nama orang tua yang sudah meninggal: Sedekah Jariyah Sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah sudah meninggal dunia. Contohnya adalah membangun masjid, mendirikan sekolah, menggali sumur, atau memberikan wakaf yang bisa digunakan oleh orang banyak dalam jangka waktu yang lama. Jika anak melakukan sedekah jariyah atas nama orang tua yang sudah meninggal, maka pahala dari sedekah tersebut akan terus mengalir kepada orang tua selama manfaat dari sedekah itu masih dirasakan oleh orang lain. Memberikan Bantuan kepada Orang yang Membutuhkan Salah satu bentuk sedekah yang juga dianjurkan adalah memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, seperti memberikan makanan, pakaian, atau kebutuhan lainnya. Dengan niat agar pahala sedekah tersebut diberikan kepada orang tua yang telah wafat, sedekah ini akan menjadi bentuk kebaikan yang sampai kepada mereka di alam kubur. Berkontribusi dalam Proyek-Proyek Sosial Sedekah atas nama orang tua yang sudah meninggal juga bisa dilakukan dengan berkontribusi dalam proyek-proyek sosial seperti pembangunan fasilitas umum, donasi kepada panti asuhan, atau berpartisipasi dalam program kemanusiaan yang memberikan manfaat kepada banyak orang. Sedekah untuk Lembaga Sosial dan Keagamaan Selain itu, anak juga bisa memberikan donasi kepada lembaga-lembaga sosial dan keagamaan atas nama orang tua yang telah meninggal. Misalnya, memberikan sedekah untuk pembangunan masjid, pesantren, atau mendukung kegiatan dakwah dan pendidikan Islam. Baca Juga : Hati-Hati, Ini Penyebab Sedekah Kita Tidak Diterima oleh Allah Manfaat Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal Sedekah yang dilakukan atas nama orang yang sudah meninggal memiliki banyak manfaat, baik bagi orang yang sudah wafat maupun bagi yang memberikan sedekah. Berikut adalah beberapa manfaatnya: Meringankan Azab Kubur Sedekah yang dilakukan untuk orang tua yang sudah meninggal dapat membantu meringankan azab kubur mereka. Hal ini karena sedekah merupakan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah

Scroll to Top